Senin, 22 Oktober 2018 23.31

KEWIRAUSAHAAN

Chairul Tanjung (CT) berbicara di depan 4 ribu mahasiswa baru Institut Pertanian Baru (IPB). CT menyatakan semua orang bisa seperti dirinya, yakni menjadi pengusaha.

"Semua orang bisa menjadi pengusaha asal bisa membaca dan menangkap peluang. Jika tidak ada peluang, ciptakan peluang," kata CT di Gedung Ghra Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018).



Bos CT Corp ini sedang menjadi pembicara pada acara masa pengenalan kampus mahasiswa baru angkatan 55 tahun 2018, IPB. Materi yang disampaikan CT bertema "Menjadi wirausaha muda dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0".

"Enterpreneur mampu melihat apa yang orang lain tidak lihat," kata CT.

Era Revolusi Industri 4.0 harus dihadapi. Era canggih itu diperkirakan punya efek terhadap penyerapan tenaga kerja. Karena kecanggihan teknologi, maka tenaga manusia tak lagi banyak diperlukan. Diperlukan 5 juta pekerjaan hilang karena automasi (dikerjakan robot).

Maka kini generasi muda harus menangkap peluang usaha supaya selamat di era Revolusi Industri 4.0. Tiga modal utama dalam berusaha, kata CT, bukanlah uang, melainkan sumber daya manusia, jejaring sosial, dan finansial. Namun sumber daya paling berharga di era canggih adalah data. Generasi muda perlu menyadari ini.

Selanjutnya, CT menyampaikan 10 jalan kesuksesannya, yakni:
1. Mulai usaha dengan niat baik
2. Baca dan tangkap peluang yang ada. Jika tidak ada, ciptakan peluang
3. Uang bukan modal utama
4. Buy the future with the present value (belilah masa depan dengan nilai saat ini)
5. Jadikan kegagalan sahabat baik.
6. Kerja keras, pantang menyerah, detil, tidak kompromi terhadap hasil akhir, disiplin, dan perfeksionis
7. Intuisi adalah sesuatu yang rasional
8. Ambil keputusan cari solusi, bukan masalah
9. Pragmatisme dan idealisme bukan minyak dan air
10. Cari keberkahan Tuhan.


sumber : detiknews.com

PERLOMBAAN ANTAR PENGUSAHA MUDA

Penjurian nasional Wirausaha Mandiri (WMM) 2018 sudah usai. Kini 28 pelaku usaha muda potensial diumumkan sebagai pemenang dari tujuh kategori yang diperlombakan oleh Bank Mandiri. Sebelumnya, 70 pebisnis handal bertarung menjadi yang terbaik saat lolos final penjurian nasional WMM beberapa waktu lalu.

Selain 28 pemenang, WMM 2018 juga menghimpun lebih dari 800 calon pebisnis yang tercatat mengikuti proses penyisihan lewat 34 perguruan tinggi di Indonesia dan 10 komunitas maupun inkubasi bisnis.

Peserta kompetisi dibagi ke dalam kategori mahasiswa dan non mahasiswa, pemenang dari kelompok non mahasiswa akan memperoleh penghargaan WMM dan uang tunai hingga Rp 200 juta untuk juara pertama dan Rp 100 juta untuk juara kedua. Sementara untuk kelompok mahasiswa, pemenang pertama akan memperoleh Rp 100 juta dan pemenang kedua sebesar Rp 50 juta. Pengumuman digelar di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang yang dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, Sabtu (15/9/2018).



Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pelaksanaan program WMM diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi generasi yang dapat menciptakan lapangan kerja yang peduli dan mau berkontribusi dalam pembangunan.

"Ini tentu jadi suatu kebanggaan karena dapat melipatgandakan jumlah pelaku usaha di Tanah Air," ujar Kartika di sela pengumuman pemenang WMM di Universitas Brawijaya Jalan Veteran.

Sejak pertama kali digelar pada 2007, lebih dari 36.000 wirausaha muda dari 656 perguruan tinggi di seluruh Indonesia tercatat menjadi bagian dari komunitas ini, baik sebagai juara, finalis, maupun peserta.

Kompetisi WMM 2018, lanjut Kartika, telah dimulai sejak Maret lalu, dimana sebanyak lebih dari 800 pengusaha muda dari 34 perguruan tinggi dan 10 komunitas atau inkubator bisnis ikut ambil bagian kompetisi ini.

Berdasarkan hasil penjurian tahap awal, sebanyak 70 wirausaha muda terpilih untuk mengikuti penjurian final nasional pada 12 September 2018 lalu. Lima dewan juri dihadirkan yang berasal dari pemerintah, akademisi, praktisi, media, dan Bank Mandiri untuk menentukan siapa yang terbaik dari masing-masing kategori.

Rini mengaku bangga melihat generasi muda yang kini semakin kreatif. Kehadiran WMM menjadi sangat penting untuk mencetak pengusaha baru.

"Saya sangat bangga dan terharu, generasi muda sekarang sangat kreatif dan berani dalam menjalankan usaha. Karena ini memang sangat penting, karena wirausaha kita sangat sedikit," ungkap Rini terpisah.



Pihaknya mengapresiasi Universitas Brawijaya memberikan dukungan dalam mendorong mahasiswanya untuk berwirausaha. Para pebisnis muda ini, kata dia, akan semakin memperkuat kewirausahaan nasional.

Program WMM yang mendukung pengembangan industri sejalan dengan program Kementerian BUMN, yakni Rumah Kreatif BUMN, Balai Ekonomi Desa, dan program lainnya yang mendorong pengembangan ekonomi di masyarakat.

"Lewat program ini, mudah-mudahan dapat terlahir lebih banyak lagi wirausahawan-wirausahawan baru yang nantinya dapat menopang dan mendorong ekonomi Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih baik. WMM ini juga menjadi salah satu upaya BUMN untuk selalu hadir di tengah masyarakat dan membangun negeri," kata Rini.



Adapun pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2018 antara lain:

Kategori Mahasiswa
Pemenang I Bidang Usaha Industri, Perdagangan dan Jasa adalah Arnandiza Amirul Khadifa - Balon Kado
Pemenang II adalah Agus Wibowo - Agro Lestari Merbabu.

Pemenang I Bidang Usaha Boga diberikan kepada I Putu Agi Pratama - Umah Lokal
Pemenang II adalah Sentanah Limmase - Fermenation Indonesia

Pemenang I Bidang Usaha Kreatif diberikan kepada Malinda Amalia - Linean
Pemenang II adalah Nabila - Batik Kanawa

Pada Bidang Usaha Sosial, pemenang I jatuh kepada Reno Pati - Rumah UPPO (Unit Pengelolaan Pupuk Organik)
pemenang II diberikan kepada M Zulfikri Al Qowy - Paccoo.com

Kategori Bidang Usaha Teknologi Digital Pemenang I adalah Aditya Pratama Ghifary - Media BIMBINGAN BELAJAR GRATIS Berbasis Website & Aplikasi
Pemenang II adalah Rafliansyah Ruslan - SCOLA (Learning Management System)

Untuk Bidang Usaha Teknologi Non Digital Pemenang I adalah Alwy Herfian Satriatama - Majapahitech
Pemenang II adalah Aprial Syahputra - HerbalFoam

Kategori Non Mahasiswa
Pemenang I Bidang Usaha Industri, Perdagangan dan Jasa adalah Juwita - Golden Berry
Pemenang II adalah Reza Rizky Hermawan - Hermawan Propertindo Utama

Pemenang I Bidang Usaha Boga diberikan kepada Endro Firdaus - GreenSmoothie factory
Pemenang II adalah Bintang Priyambodo - Papa Buncit

Pemenang I Bidang Usaha Kreatif diberikan kepada Bella Kartika Aprilia - Sepiak Belitong
Pemenang II adalah Ray Abdul Fatah - Ravy 26 House

Bidang Usaha Sosial, pemenang I jatuh kepada Andhika Mahardika - CV Agradaya Indonesia
dan pemenang II diberikan kepada Mohammad Andriza Syarifudin - Nusa Berdaya
Bidang Usaha Teknologi Digital Pemenang I adalah Christopher Farrel Millenio Kusuma - Kecilin
dan Pemenang II adalah Yudhis Thiro Kabul Yunior - Detron Engineering

Bidang Usaha Teknologi Non Digital Pemenang I adalah Achmad Arbi - Lightning Advanced Solution Technology
dan Pemenang II adalah Nugroho Hari Wibowo - ENCOMOTION

Selain itu untuk Digital Financial Technology Pemenang I adalah Adjie Wicaksana - Halofina - LPIK ITB
dan Pemenang II adalah Bong Defendy - Zend Money

Adapun kategori khusus pada kompetisi ini adalah kategori Best of The Best WMM 2018 diraih oleh Christopher Farrel Millenio Kusuma - Kecilin dan kategori Finalis Terfavorit WMM 2018, direbut oleh Ardana Noor Octaviandi - Bolunesia pemenang Terfavorit adalah berdasarkan pilihan masyarakat melalui media sosial Facebook dengan Jumlah Like dan Share terbanyak yang telah diverifikasi keabsahannya oleh panitia dan yang telah dimulai sejak tanggal 6 September hingga 13 September 2018.


sumber : detiknews.com

DUKUNGAN MENTERI UNTUK WIRAUSAHA MUDA

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno terus memberikan dukungan bagi pengembangan ekonomi masyarakat melalui program-program yang menciptakan pengusaha-pengusaha muda (Wirausaha muda) di Indonesia. Dukungan ini diberikan Menteri Rini saat menghadiri acara Wirausaha Muda Mandiri yang berlangsung di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Melalui acara ini, Menteri Rini mengungkapkan keberadaan para pebisnis muda akan memperkuat kewirausahaan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Semoga program ini terus melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang pada akhirnya dapat menopang perekonomian nasional. Apresiasi saya bagi Bank Mandiri yang untuk ke- 11 kalinya menyelenggarakan program ini dan terima kasih kepada universitas-universitas yang sudah mendukung mewujudkan program ini,” ungkap Rini.



Program Wirausaha Muda Mandiri merupakan program di bawah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang telah menciptakan ribuan pengusaha-pengusaha baru. Penciptaan pengusaha baru itu dilakukan melalui sinergi yang kuat dengan lebih dari 300 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.

Dalam pelaksanaanya, Program Wirausaha Muda Mandiri bersinergi dengan program-program pemerintah , khususnya program-program Kementerian BUMN seperti Rumah Kreatif BUMN, Balai Ekonomi Desa, dan program lainnya yang mendorong pengembangan ekonomi di masyarakat.

"Kami di Kementerian BUMN juga memiliki program-program yang mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan  terus kita dorong untuk terus berkembang dan "Naik kelas'. Dari sisi pendanaan juga kami punya Bank-bank Himbara yang siap mendukung. Sudah saatnya kita dukung anak muda untuk terus brekreasi dan berprestasi," tegas Rini.

Tahun 2018, Bank Mandiri kembali melahirkan 20 pelaku usaha muda potensial, tangguh dan profesional melalui kegiatan Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2018. Selain 20 pemenang, WMM 2018 juga menghimpun lebih dari 800 calon pebisnis yang tercatat mengikuti proses penyisihan lewat 34 perguruan tinggi di Indonesia dan 10 komunitas maupun inkubasi bisnis.

Para pemenang program WMM 2018 juga berkesempatan mendapatkan berbagai kemudahaan dalam mengakses produk Bank Mandiri dengan nilai dan kondisi yang bervariasi sesuai kebutuhan. Perseroan juga berupaya mendorong para pemenang dan finalis untuk melindungi hak kekayaan intelektual terkait bisnis yang digeluti sehingga dapat digunakan secara optimal sebagai aset produktif.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pelaksanaan program WMM diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi generasi yang dapat menciptakan lapangan kerja yang peduli dan mau berkontribusi dalam pembangunan. "Ini tentu jadi suatu kebanggaan karena dapat melipatgandakan jumlah pelaku usaha di Tanah Air," ujar Kartika.


sumber : sindonews.com

BISNIS ANAK MUDA

Menyambut tahun 2018, Priceza Indonesia sebagai salah satu pelopor mesin pencari belanja (shopping search engine) dan platform pembanding harga di Indonesia, ingin membantu mewujudkan impian berbisnis generasi muda dengan menyelenggarakan “Priceza Young Entrepreneur Competition 2018”.
Generasi muda sebagai tonggak penerus bangsa, sewajarnya memberikan kontribusi yang signifikan untuk Indonesia. Terlebih lagi dengan akses informasi dan inovasi yang begitu luas, dapat diharapkanakan mewujudkan ide-ide bisnis yang kreatif dan inovatif untuk masyarakat.
CEO dan Co-Founder Priceza Group, Thanawat Malabuppha mengatakan, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi digital yang besar di dunia. Indonesia juga mengalami pergerakan e-commerce yang cukup pesat dikawasan Asian Tiger Cubs.
"Untuk itu, kami ingin mengajak generasi muda Indonesia untuk mewujudkan ide bisnisnya dengan mengikuti ajang PricezaYoung Entrepreneur Competition 2018," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com pada Jumat (26/1/2018).

sumber : liputan6.com

PKWU SEBAGAI MATA PELAJARAN SMA

Dalam Kurikulum 2013, pendidikan prakarya dan kewirausahaan diajarkan kepada semua siswa SMA, MA, dan SMK. Pemberian materi ini, antara lain, untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini.
Antonius Tanan, Presiden Universitas Ciputra Entrepreneurship, di Jakarta, Selasa (26/2), mengatakan, diperkenalkannya pendidikan kewirausahaan secara formal di sekolah merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia.

”Kewirausahaan pun memang selayaknya diperkenalkan ke semua siswa supaya tidak kalah populer seperti olimpiade sains,” kata Antonius.

Menurut Antonius, pendidikan kewirausahaan secara pedagogis penuh tantangan. Sebab, pendidikan kewirausahaan ini bisa berhasil jika tidak hanya sekadar teori.

”Arah pendidikan kewirausahaan yang diinginkan pemerintah ini harus jelas. Kewirausahaan itu bukan belajar teori lalu diujikan. Justru, pendidikan kewirausahaan harus bisa nyata dialami siswa. Apakah para guru sudah disiapkan pada paradigma pendidikan kewirausahaan untuk menyiapkan siswa mampu mandiri menjadi wirausaha atau cuma sekadar tahu,” ujarnya.

Maman Suwarman, guru SMAN 79 Jakarta, mengatakan, para guru perlu pelatihan lewat training of trainers sebab tidak banyak guru yang paham melaksanakan pendidikan kewirausahaan.

”Materi kewirausahaan selama ini ada di pelajaran ekonomi. Namun, guru cuma tahu teori,” kata Maman, penanggung jawab pendidikan kewirausahaan di SMAN 79 Jakarta.

Di SMAN 79 Jakarta, mata pelajaran muatan lokal pendidikan kewirausahaan dikembangkan karena banyak siswa sekolah ini berasal dari keluarga miskin.

Sekolah kemudian membekali siswa dengan keterampilan membuat limbah kerang menjadi beragam produk kerajinan sekaligus mengajarkan siswa menjualnya.

Bukan sekadar berdagang

Antonius mengatakan, pendidikan kewirausahaan bukan sekadar siswa bisa berdagang. Justru siswa harus mampu mengembangkan inovasi dan kreativitas agar mampu mengembangkan produk yang tak ada di pasaran yang bisa menguntungkan.

”Pendidikan kewirausahaan sekarang ini diarahkan untuk menciptakan entrepreneur yang inovatif dan kreatif. Karena itu, pemerintah harus memberikan arah yang jelas tujuan dari pendidikan kewirausahaan di level pendidikan menengah ini supaya semua pihak memahami hakikat yang benar dari pendidikan kewirausahaan,” kata Antonius.

Jika mencermati kompetensi inti dan dasar mata pelajaran prakarya dan pendidikan kewirausahaan Kurikulum 2013 yang beredar di kalangan guru, pendidikan lebih ditekankan pada prakarya semata. Prakarya yang dipelajari di jenjang pendidikan menengah meliputi kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Adapun pendidikan kewirausahaan belum terlihat jelas kompetensinya. 


sumber : kaskus.co.id

PENERAPAN PKWU DI SMA

SMA Negeri 4 Kota Cirebon menggelar Sosialisasi Program Kewirausahaan (PKWU) angkatan ke-2 pada warga sekolah & sekolah imbas, Jumat (10/8/2018). PKWU ini merupakan program unggulan, yang sudah dikenal dan menjadi percontohan bagi sekolah lain di Jawa Barat.


"Alhamdulillah PKWU angkatan pertama sudah sangat baik. Mereka sudah bisa mandiri dan kini saatnya menularkan ke generasi baru kelas 10 agar bisa mengikuti jejak mereka," ungkap Kepala SMA Negeri 4 Kota Cirebon, Dr. H. Suroso, M. Pd, kepada About Cirebon.
Dia mengaku bangga, anak-anaknya kini sudah memiliki kreativitas, inovasi, dan kemampuan entreupreneur yang bagus sehingga bisa menjadi bekalnya kelak saat lulus dari SMA. Mereka sudah terbentuk mindsetnya dan memiliki kemampuan berbisnis di kemudian hari.
"Mereka ini luar biasa, dari modal awal Rp1 juta, bisa mengembangkan sampai 300% atau 3 kali lipat. Omzet nya bisa mencapai Rp3 juta," tegasnya.
Meskipun kedepannya tidak ada lagi kucuran dana dari pemerintah terkait, Suroso ingin tetap melanjutkan program ini dengan dana komite sekolah. Karena banyak hal positif yang bisa dirasakan oleh anak didiknya. Bahkan diakuinya, saat ini SMA Negeri 4 Kota Cirebon menjadi percontohan PKWU di Jawa Barat.
"Saya bisa katakan bahwa SMA 4 ini PKWU paling sukses di Jawa Barat. Karena sistem PKWU kita memang didasari dari awal pembuatan perusahaan, pengajuan dana lewat proposal, sampai ke produksi, pemasaran, dan lainnya dikelola oleh anak-anak, kita hanya memantau dan memberi masukan saja," paparnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kehumasan, Yeni Nuriyani, M. Pd, mengatakan di periode kedua ini dia berharap akan lebih baik dari sebelumnya. Bahkan tahap kedua ini akan dimatangkan secara informasi dan teknologi dengan mendesain logo, membuat undangan, atau hal lainnya.
"Jadi nanti setiap kelompoknya akan dimatangkan secara corel draw, untuk bisa mendesain sendiri logo dan lainnya. Agar ada tim grafis sendiri di tiap perusahaan yang dikelola anak-anak, dan bisa menularkan kepada anggota yang lain," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, PKWU angkatan pertama melakukan presentasi berupa sharing pengalaman kepada siswa baru. Mereka pun menyambut antusias dan berinteraksi langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
sumber : kumparan.com

ASPEK-ASPEK PKWU

Pendidikan kewirausahaan sekarang ini diarahkan untuk menciptakan entrepreneur yang inovatif dan kreatif. Karena itu, diperkenalkannya pendidikan kewirausahaan secara formal di sekolah merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia. Pendidikan Prakarya dan kewirausahaan (PKWU) Kurikulum 2013 yang beredar di kalangan guru, nampak  lebih ditekankan pada prakarya semata. Prakarya yang dipelajari di jenjang pendidikan menengah meliputi kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.
Sebagai pendidik yang diamanati mengampu mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, penulis mencoba menyelaraskan "prakarya" dan Kewirausahaa dengan tuntutan untuk menciptakan etrepreneur yang inovatif dan kreatif. Intinya, menjadikan muatan prakarya sebagai satu tahapan kegiatan kewirausahaan, yakni tahapan "produksi". Pilihan ini berkonsekuensi bukan upaya "membuat produk sebanyak banyaknya" namun lebih pada memahami dan mengaplikasi proses produksi itu sendiri sedalam dalamnya melalui pembelajaran.
Ada enam aspek aspek yang penulis coba kembangkan melalui kontens PKWU K 13 SMA, yakni aspek Karakter Kewirausahaan, Perencanaan Usaha, Produksi dan pengemasan (Prakarya) , Aspek Pemasaran, Aspek Keuangan (BEP dll) dan aspek ke enam adalah aspek Analisis dan Evaluasi.
Untuk tujuan tersebut, maka pilihan muatan yang memungkinkan peserta didik dapat melakukan secara berkesinambungan dengan menerapkan ke enam aspek tersebut, konten pengolahan, dalam pandangan penulis, adalah konten yang sangat memungkinkan diterapkannya ke enam aspek kewirausahaan tersebut. Dari pencarian ide, perencanaan bisnis,produksi, aspek ekonomi, pemasaran dan evaluasi/analisa dapat dilakukan di kelas.
Semua langkah-langkah, konten dan aspek PKWU yang disajikan memungkinkan peserta didik melakukan tindakan-tindakan wira usaha  yang inovatif dan kretif dari mulai ide, produksi,pemasaran hingga analisa dan evaluasi, Di kelas, penulis tegaaskan bahwa kemampuan, kompetensi yang dikembangkan bukan kemampuan sebagai "tukang" belaka, tetapi kemampuan sebagai manager/direktur. Hal ini dikarenakan aspek perencanaan,pelaksanaa dan evaluasi sesungguhnya adalah fungsi manegement.
Contoh konkritnya, misalnya kita ingin berkarya "pegawetan berbahan nabati" pada pengolahan, maka diawali dari aspek penggalian ide,perencanaan,produksi melakukan pengawetan berbahan nabati, perhitungan harga satuan, titi impas target profit margin, pengemasan dan pemasaran dan evaluasi dilakukan melalui endekatan lening by doing dengan model "cooperative" learning.
Melalui proses demikian, maka bukan saja peserta didik terampil memproduksi (image prakarya) tetapi juga dituntut memproduksi olahan pangan yang berkualitas, dapaat dijual juga menghadapi riil hasil usahanya. Keuntungan, kerugian, disukai atau tidak disukan oleh "pasar" dapat dijadikan bahan evaluasi dan analisis seluruh peserta didik.

sumber :kompasiana.com

PKWU

Program Kewirausahaan (PKWU) SMA Negeri 4 Kota Cirebon mengalami perkembangan positif di luar ekpektasi atau harapan.
Hasil program unggulan yang berupaya menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan siswa kelas X dipamerkan melalui Expo PKWU “Maju Bersama Hebat Semua”, Sabtu (16/12/2017) di lapangan olahraga sekolah setempat.
Produk dari 40 kelompok usaha atau perusahaan yang anggotanya adalah siswa kelas X ini dipamerkan dalam expo bertema “Penguatan Wirausaha Siswa sebagai Penopang Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”.
Berbagai produk yang diproduksi 40 kelompok usaha dari mulai makangan hingga kerajinan tangan tersebut mendapat sambutan positif dari pengunjung expo. Antara lain perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Balai Pelayanan dan Pengawasan (BP3) Wilayah V Disdik Jabar, komite, orang tua siswa kelas X dan masih banyak lagi.
“Expo ini janji saya kepada para orang tua siswa saat itu. Dimana dari PKWU ini aka nada expo. Di luar ekspektasi, anak yang baru lulus SMP ternyata mampu mengelola perusahaan, dari mulai memproduksi hingga memasarkan. Bahkan, mereka mampu memasarkan via online. Mohon hal ini didukung orang tua agar mereka bisa terus percaya diri,” tutur Kepala SMAN 4 yang juga Penanggung Jawab Kewirausahaan, H Suroso, saat memberikan sambutannya.
Ditambahkan Suroso, dari 40 perusahaan yang dirintis siswa kelas X akan dipilih 10 yang terbaik. Selanjutnya dari 10 perusahaan kembali dipilih untuk mendapatkan 4 perusahaan. “Perusahaan yang terpilih 4 besar akan mendapatkan tambahan bantuan permodalan menjadi Rp 4 juta,” ujarnya.
Menurutnya, melalui PKWU tumbuh peluang-peluang di luar akademik yang dimiliki setiap siswa. Karena itu, PKWU yang didanai dari pemerintah pusat dan sharing komite sekolah akan dilakukan berkesinambungan.
Dalam laporannya, Penanggung Jawab PKWU yang merupakan Wakasek Humas SMAN 4, Yeni Nuriyani mengungkapkan, di samping mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), PKWU berorientasi mengubah cara pandang siswa, utamanya kepada 320 siswa kelas X (peserta program) agar memiliki karakter jujur, kerja keras, berani berinovasi dan kreatif.
“Se-Indonesia ada 204 sekolah yang mendapat bantuan PKWU, salah satunya di Jawa Barat dan khususnya Kota Cirebon adalah SMAN 4. Dan, Expo PKWU ini menjadi bukti siswa kelas X SMAN 4 mampu berwirausaha dan menjadi pengusaha,” tuturnya.
Namun demikian, diakuinya, dalam perkembangan PKWU ini menghadapi sejumlah kendala yaitu terbatasnya waktu mengembangkan usaha karena siswa mengutamakan belajar; masih rendahnya pemahaman siswa terhadap dunia usaha; kemampuan pendampingan yang masih harus ditingkatkan.
“Dari sejumlah kendala itu, kami mengusulkan beberapa hal yaitu agar penunjukkan sekolah kewirausahaan berkesinambungan, mengusulkan adanya event bersama untuk sharing wawasan dan membangun link. Selain itu mengusulkan adanya pelatihan di provinsi,” ungkapnya.
Kepala Seksi Kesiswaan, Bidang Pendidikan Menengah Umum, Disdik Jabar, Wiwin mengapresiasi PKWU yang dilaksanakan SMAN 4 Cirebon. “Ini sebagaimana program pemerintah menyiapkan pengusaha-pengusaha sejak di bangku sekolah. Apa yang dilakukan SMAN 4 Cirebon perlu dipertahankan dan dikembangkan, termasuk di sekolah lain,” katanya dalam sambutan mewakili kepala Disdik Jabar.

sumber : kabar-cirebon.com